Berburu di Hutan Buku Gramedi* Jogja

Setelah mencoret Lombok dan Bali dari bucket list, minggu ini berhasil menjamah Yogyakarta dengan pergi pulang (PP) naik motor berkat bujuk rayu info di facebook.

Nekat naik motor berdua sama si Yana, kita menuju ke spot yang belum kita ketahui dengan pasti letaknya di mana. Hutan Buku yang kita maksud adalah Gudang Penerbit Gramedia yang katanya lagi buka bazaar. Dari blogwalking, sepertinya bazaar serupa juga pernah terlaksana di bulan September tahun lalu. Waktu kali pertama menuju tempat ini, aku sempat ngeblusuk sampe area sawah-sawah. Kenapa? Karena ternyata waktu itu (Selasa, 13 September 2016), si Gudang tertjintah TUTUP! Jadi, nggak kelihatan tanda-tanda keberadaan gudang yang letaknya lumayan menjorok ke belakang dan plang namanya subhanallah kecil banget :’) Yak, setelah menempuh perjalanan 2 jam Solo-Jogja, aku sama Yana harus menelan pil pahit *tsahhh. Di pagar depan, tergantung kertas selembaran seukuran A4 yang di sana tertulis bahwa gudang akan buka lagi pada tanggal 15 September 2016. Syalala~ Akhirnya, ke Jogja cuma buat ke Tog*Mas sama makan dessert~

Karena masih penasaran, kita jabanin di tanggal 15 September 2016 berangkat menuju si Hutan Buku dengan 2 orang personil tambahan (biar gantian ngeboncengin kitah-kitah.lol). Di hari-H, kita berangkat lebih siang dan baru nyampe di tempat pukul 10 pagi. Walau ingatan tentang tempat ini agak buram, kita nggak perlu nyasar lagi dong karena si Hutan hari ini diserbu orang-orang yang sampai memadati jalanan. Parkiran motornya heboh banget udah kayak antrean nonton konser. Sebenarnya rada sangsi bakal dapat giliran masuk apa nggak, ditambah lagi hujan turun dan sistem antrian yang agak cumbersome menurutku. Jadi ya, kita datang (di tengah lautan manusia) kemudian menuliskan nama kita di selembar kertas lalu kertas ini kudu diserahin ke petugas yang berada di front line biar kita bisa dapat nomor antrian. Padahal, buat nyerahin kertas nama ini aja kudu desak-desakan sama ratusan orang dan kira-kira butuh waktu 1,5 jam. Itu baru buat dapat nomor antrian pemirsahhhhhh. Musti antri lagi buat nunggu nama kita dipanggil dan Bapak Security yang manggil ini nggak pake MIC! No MIC di antara ratusan orang yang belakangan aku tahu nomor antriannya nyampe 1000~ *INI DUNIA MACAM APAHHH*
I can't capture any better pic but believe me, antrean manusianya 4x lipat dari yang terlihat di gambar -_-

Anehnya lagi, nama-nama yang dipanggil ini tidak menggunakan verifikasi apapun saat akan masuk sehingga anyone can claim other’s name. Misal, nama Juminem yang dipanggil, bisa aja ada orang random yang mengatakan ‘YA!’ dan dengan mudahnya dia bisa masuk. Walaupun, aku tahu ada ibu-ibu dengan seorang anak SD yang tabah menanti namanya yang tak kunjung dipanggil. You can still find this kind of people in this world *tears*. In sum, sistem antreannya sangat tidak efektif. Yah mau gimana lagilah ya, sepertinya ledakan pengunjung juga tidak disangka oleh pihak penyelenggara sehingga upaya penanganan yang dilakukan juga seadanya demi antisipasi jatuhnya korban pingsan di dalam gedung gudang yang pengap dan berdebu jika semua pengunjung yang ada dipasrahkan untuk langsung masuk begitu saja. Aku sebenarnya juga udah mabok berdiri di bawah terik matahari-hujan-terik lagi ini selama hampir 3,5 jam~

Cukup cerita berlelah-mabok-teler mengantre ini, rombonganku akhirnya bisa masuk berkat kehebatan si Lina. Cukup sampai di sini? ENGGAK! Petualangan yang sebenarnya baru dimulai. Gudang ini memiliki 2 lantai dengan puluhan rak dan ribuan buku yang tergeletak tak beraturan. Plus debu dan aroma-aroma lelah dari pengunjung lain (termasuk aku yak.lol). Susahhhh banget dapatin novel dari penulis Indonesia. Entah karena sudah habis diborong mengingat giliran aku masuk ini menuju waktu tutup atau karena faktor lain. Beberapa pengarang yang aku lihat adalah Meg Cabot, Neil Gaiman, Neil Graham, dan pengarang luar lainnya. Tumpukan komik di lantai 2 didominasi oleh Bleach, Doraemon, dan Conan. Selain itu, buku-bukunya belum terdeteksi oleh radar pengetahuan aku. Juga banyak majalah masakan, buku panduan traveling, buku panduan teknik sotosop, dan lain-lainnya yang kurang menggugah minat.
"Nikmat mana lagi yang kau dustakan?"
Setelah 1,5 jam lebih, akhirnya aku menyerah dan menuju kasir dengan deg-degan karena gatau harga buku-buku di sini. Di blog bilang novel harganya 10000an. Tapi di kiriman facebook katanya 5000an semua. Akhirnya, pas giliran bayaran, pasang tampang innocent tanya sama si mbak kasir,

“Mbak, ini 5000an semua gak ya?”. Si Mbak senyum-senyum sambil mengangguk. Hati pun langsung plonggggggg. LOLOL. Duit makan tak perlu dikorbankan hoho. Akhirnya, perburuan hari itu pun berakhir dan lumayan senang karena dapat novel incaran yang versi bahasa inggris pula cuma dengan harga 5000!!! Setelah cukup lama hiatus dari borong-borong buku dan cuma bisa baca ebook yang bikin mata cepat lelah, sekarang bisa nikmatin aroma kertas itu lagi… :D Despite we must through a tiring day, still need to thank to Gramedia dan Bapak Security yang telah bekerja keras mengatur semua pengunjung. It’s such a great hunting time in dusty forest that full of world’s knowledge—books.

Hasil buruan dan rasa penasaran

THIS EVENT STILL AVAILABLE UNTIL 30 SEPTEMBER 2016!!!

-------Direction for dummies (like meh)---------------------:
So, buat yang dari arah Solo, gas aja langsung ke arah Bandara Adi Sutjipto. Setelah lampu merah bandara, masih lurus terus menuju lampu merah selanjutnya. Nanti pas sampai lampu merah yang merupakan pertigaan dengan papan penunjuk arah lurus menuju Jogja Kota dan belok kanan menuju Semarang, kita ambil ke kanan dan memasuki daerah Maguwoharjo, Sleman, Depok. Terus aja ke arah Stadion Maguwoharjo. Setelah melewati jalan yang melengkung ke arah kiri, lurus terus dikit tapi jangan lupa untuk putar balik menuju pom bensin yang sebelumnya dapat kita lihat nun jauh ada di sebrang jalan.  Kalau udah putar balik dan ketemu pom bensin, ambil arah kiri. Lurus terus sampai melewati perempatan Pasar (lupa nama pasranya), masih lurus terus. Gudang ini berada di kanan jalan, dengan bangunan putih agak menjorok ke belakang. Atau pake maps dengan klik location yang ada di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LPDP & Diploma Fresh Graduate [LPDP Part 1]

15 Hari Perayaan Imlek di Pontianak: Tradisi Saling Kunjung hingga Berburu Kumis Naga

Light-up aka Luminarie 「神戸ルミナリエ」