Menikmati Kesesatan di Kamogawa #LombaPiknikItuPenting
Kemudahan arus
informasi mengenai tempat wisata ini membawa suatu tren tersendiri, satu di antaranya
adalah slogan #kurangpiknik. Tentu saja piknik itu sangat penting karena bagi
saya pribadi, piknik itu bak pelepas dahaga setelah seminggu atau sebulan penuh
berlari dari satu tugas kuliah ke tugas lain apalagi tugas akhir (hihi). Setiap
orang tentu mempunyai cara sendiri untuk piknik. Ada yang mengartikan bahwa
piknik itu adalah perjalanan ke luar negri dengan koper hardcase penuh gaun atau mengunjungi pantai indah Karimun Jawa
misalnya. Bagi saya, ke pasar tradisional juga bisa jadi piknik yang
menyenangkan ditambah lagi dialog alot tawar menawar dengan ibu penjual, butuh tenaga
ekstra banget
Kemudian,
piknik asik versi saya adalah piknik yang sesat. Entah kenapa, tersesat adalah
gejala awal dari piknik yang menyenangkan. Ditambah lagi, sebagian besar
perjalanan jauh saya adalah perjalanan gratis atau paling tidak sebagian
disubsidi karena rata-rata piknik saya adalah dalam rangka lomba atau menjadi
delegasi. Embel-embel gratis merupakan titik ternikmat dari sebuah perjalanan
bagi mahasiswa sehingga piknik sesat yang gratis adalah yang terbaik. Piknik tidak harus hura-hura, piknik juga bisa sambil berpresatasi, atau berprestasilah sehingga bisa piknik gratis :D
Piknik
gratis pertama saya adalah menjelajahi Yogyakarta dan Surakarta. Waktu itu,
saya masih duduk di bangku SMP dan sedang mengikuti lomba tingkat nasional
sehingga difasilitasi oleh pemerintah untuk kunjungan ke Candi Borobudur. Tingkat
antusias yang terlalu tinggi membuat saya dan seorang teman memisahkan diri
dari rombongan sehingga kami yang tidak bisa berbahasa Jawa dan buta arah
mengitari kompleks candi bahkan hampir tabrakan dengan gajah. Oke, saya hampir
nangis waktu itu. Akan tetapi, setelah diingat sekarang, jika saya tidak
tersesat, mungkin saya tidak bisa menikmati Candi Borobudur versi mengitari
kompleks dan bagaimana lucunya saya dan teman saya harus survive dan menemukan kembali rombongan. Parahnya lagi, untuk
menghindari sanksi dari ketua rombongan akhirnya kami mengatakan bahwa kami
hanya ke toilet (ya, kami ke toilet selama 1-2 jam).
Piknik
selanjutnya yang berkesan adalah perjalanan pertama saya ke negara lain yang
selama ini saya idam-idamkan dan sebelumnya hanya bisa saya lihat melalui TV
atau komik. Ya, negara tersebut adalah Jepang. Saya menghabiskan waktu di Kota
Osaka, Kyoto, dan Kobe pada penghujung Bulan Maret tahun ini yang amat dingin
untuk mencari-cari first bloomed
cherryblossom atau sakura. Perjalanan kali ini disubsidi pihak Jepang
karena saya dan rombongan merupakan delegasi bagi Indonesia di salah satu
konferensi mahasiswa fisioterapi se-ASIA. Dengan uang yang mepet, jaket yang
tipis, dan tekad yang tebal, kami berjalan kaki mengitari sekitaran hostel
untuk mencari spot bagus melihat
mekarnya bunga sakura. Sayangnya, dari hasil browsing, sakura belum mekar di
tanggal tersebut karena cuaca masih terlalu dingin. Kami hampir menghabiskan
waktu seharian hanya untuk membaca peta, bertanya dalam bahasa Jepang yang
minimalis, naik-turun subway, menghitung
koin untuk membeli karcis, dan berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain
yang bahkan kami tidak tahu namanya.
Sakura in unknown temple |
First Sakura ever |
Dalam
perjalanan jauh seperti ini, kami telah menyiapkan itinerary dan sebagian besar tempat dalam list telah kami kunjungi. Jika dipikir-pikir lagi, waktu kami
dominan untuk tersesat dan mengunjungi tempat-tempat yang out-of-the-list tapi tidak kalah menarik dengan yang ada di
situs-situs promosi tempat wisata. Tempat tersesat paling membahagiakan pertama
di Osaka adalah sebuah kuil di area Amerikamura atau Shinshaibashi karena hanya
di kuil ini sakura telah mekar di tengah dinginnya cuaca Osaka!
Tempat
selanjutnya adalah area di Sungai Kamogawa dan Shijo dori (jalan Shijo) yang ada di Kota Kyoto. Jadi, ketika
mencari-cari stasiun subway terdekat
dari hostel, kami menemukan stasiun Shijo dan sungai ini. Jalan raya yang
terbentang dari Sungai Kamogawa hingga stasiun Shijo disebut Shijo dori. Jalan raya ini bersanding dengan
jembatan serta trotoar bagi penjalan kaki dengan pemandangan pohon sakura yang
bermekaran dan aliran sungai yang jernih. Poin plus selanjutnya adalah terdapat
taman yang terletak tidak jauh dari Sungai Kamogawa. Tentu saja taman ini juga
penuh dengan bunga sakura.
Shijo dori dan deretan pohon sakura |
Sebenarnya
sungai ini tidak memiliki sesuatu yang istimewa karena sungai jernih yang
terletak di tepi jalan merupakan hal yang umum di Negara Jepang. Akan tetapi,
sungai ini memiliki pemandangan yang indah karena diapit oleh bangunan
tradisional Jepang di sisi Barat, Jembatan besi di sisi Utara dan Selatan serta
deretan pohon sakura di sisi Timur. Kita juga bisa duduk leyeh-leyeh di tepi sungai sambil mendengarkan seorang bapak tua
bermain alat musik tradisional. Setelah tersesat nikmat selama 3 jam di tempat
ini, kami harus berjalan memutar kembali karena stasiun tujuan kami ternyata
terletak di arah yang sebaliknya.
Sungai Kamogawa |
Setelah
lama tidak tersesat, saya rasa jalan-jalan ke Bogor merupakan rencana yang
patut direalisasikan tahun ini. Setelah berhasil melihat bunga sakura,
melihat-lihat bunga di Taman Bunga Nusantara Cipanas, Bogor tentu saja akan
menambah lengkap catatan berburu keindahan botani terutama bunga-bunga favorit
saya. Kombinasi liburan di bogor dan mendapat fasilitas dari http://padjadjaranhotels.com/corporate/
merupakan gejala awal dari liburan yang asik bagi mahasiswa seperti saya.
"Lomba Blog Piknik itu Penting"
(www.murtiyarini.staff.ipb.ac.id)
Jika
ditanya apakah tersesat itu melelahkan? Jawabannya, iya. Akan tetapi, jika
ditanya apakah saya menyesal karena tersesat? Jawabannya, tidak sama sekali!
Hehe. Perjalanan-perjalanan kecil atau piknik yang kita lakukan sebenarnya
tidaklah jauh berbeda dengan hidup yang kita jalani sekarang. Kita meninggalkan
sebagian dari hati kita di tempat-tempat tersebut dan kita menyediakan
ruang-ruang kecil di pusat memori untuk kenangan-kenangan yang kita dapatkan.
Kita selalu merasa takut dan cemas untuk memulai perjalanan serta merasa
kehilangan saat perjalanan tersebut telah berakhir.
Terkadang kita juga
tersesat dalam perjalanan tersebut, berputar-putar mungkin di tempat yang sama
atau bahkan di tempat yang berlawanan arah dengan tempat tujuan kita namun kita
tetap dapat menemukan sesuatu yang indah bahkan mungkin lebih indah dari tujuan
utama, siapa yang tahu? Jadi, jika sekarang belum ada piknik yang kita mulai,
gejala-gejala kurang piknik mulai tampak, jangan khawatir! Keseharian kita
tetap bisa menjadi piknik sederhana dan mulailah tersesat dari tempat yang
terdekat. Mungkin dengan tersesat ke gang sebelah yang belum pernah kita
lewati?
"Lomba Blog Piknik itu Penting"
(www.murtiyarini.staff.ipb.ac.id)
kalau ke Bogor mau ke mana Gea? moga2 menang ya lombanya
BalasHapusKe tman bunga nusantara sh kepengen nya San . Bgus kykny hehe. Aamiin, makasih :D
HapusCeritanya seru. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam lomba. Maaf, pengumuman ditunda tgl 20 Oktober 2015. Goodluck.
BalasHapus